Royal Grand Palace di Bangkok adalah Istana Megah yang Selalu Ramai Pengunjung.
Liburan ke Bangkok tidak akan sempurna jika tidak mengunjungi Royal Grand Palace. Oleh karenanya, saya sekeluarga memutuskan untuk mengunjunginya tak lama setelah tiba di kota ini. Istana kerajaan ini memukau dan juga cukup pas untuk wisata keluarga. Lalu seperti apa sih istana ini? yuk simak di sini.
Sejarah Singkat Royal Grand Palace
Setelah Raja Rama I merebut kekuasaan dari Raja Taksin dari Thonburi, Ia memindahkan pusat ibukota kerajaan dari tepi barat Sungai Chao Phraya ke tepi timur sungai. Pemindahan ibu kota ini tentu saja mengharuskan raja untuk membangun istana baru. Istana ini mulai dibangun pada bulan Mei, 1782.
Pada waktu itu Raja Rama I sebenarnya tidak memiliki banyak dana untuk membangun istana. Oleh karenanya, istana baru ini konstruksinya hanya dibuat dari kayu. Disekelilingnya, digali kanal untuk pertahanan. Sehingga, kompleks kerajaan ini menyerupai pulau dan terlindung dari musuh.
Pada bulan Juni, tahun yang sama, Raja Rama resmi menempati istana baru ini. Selama beberapa tahun kemudian, raja mengganti konstruksi kayu dengan batu dan membangun berbagai bangunan baru untuk keperluan kerajaan barunya, misalnya kuil kerajaan, kediaman keluarga kerajaan, benteng, dan gerbang.
Semua itu dilakukan meski kerajaan tidak memiliki banyak dana. Untuk memperoleh material batu, Rama I memerintahkan prajuritnya untuk mengambil batu dari istana lama di Ayutthaya yang rusak karena perang. Batu-batu tersebut diangkut dan digunakan untuk membangun kompleks istana tersebut.
Dengan berkembangnya waktu dan berbagai renovasi yang dilakukan, kini istana tersebut menjadi seperti yang sekarang ini. Dahulu, Royal Grand Palace ini digunakan sebagai tempat tinggal raja dan perkantoran kerajaan. Kini, keluarga kerajaan tidak lagi tinggal di sana, namun di istana lain.
Gambaran Umum Royal Grand Palace
Royal Grand Palace ini dibagi menjadi tiga bagian. Setiap bagian terdiri berbagai bangunan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Selain itu, ada bagian yang tidak terbuka untuk umum. Berikut ini adalah bagian yang ada di istana ini.
- Bagian Luar Atau Outer Court
Bagian ini terletak di sebelah barat laut. Dahulu, outer court merupakan kedudukan pemerintahan kerajaan. Sehingga, di sini terdapat berbagai kantor, kandang gajah istana, gudang senjata, kuil istana, dan bangunan-bangunan lain.
- Bagian Tengah Atau Middle Court
Bagian tengah ini merupakan bagian yang paling luas. Middle court adalah kedudukan bagi berbagai kediaman penting dan gedung kenegaraan. Bangunan-bangunan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok gedung. Dua di antaranya terbuka untuk umum.
- Bagian Dalam Atau Inner Court
Bagian ini tertutup untuk umum. Di sini terdapat kediaman keluarga raja. Dahulu, raja, permaisuri, selir, dan putra putri raja tinggal di sini. Namun, kini kediaman tersebut kosong dan hanya digunakan untuk jamuan dan kegiatan seremonial kerajaan.
Daya Tarik Royal Grand Palace
Royal Grand Palace di Bangkok ini sangat megah dan unik. Keunikan terutama terlihat dari arsitektur dan dekorasinya. Selain itu, istana ini juga memiliki nilai kesakralan yang tinggi. Sehingga, tidak heran jika ada peraturan pakaian yang harus ditaati ketika datang kemari.
Pengunjung perempuan diwajibkan mengenakan celana panjang atau rok panjang dan blus atau kaus berlengan. Baju tidak boleh transparan. Sedangkan pengunjung pria harus mengenakan kemeja atau kaus berlengan dan celana panjang. Mereka yang tidak mematuhi protokol ini harus menyewa sarung.
Sedangkan untuk anak-anak, mereka diperbolehkan mengenakan rok atau celana selutut. Setelah memenuhi peraturan ini, Kalian dapat mengeksplorasi istana ini dengan leluasa. Berikut beberapa bangunan di istana ini yang wajib kalian kunjungi.
- Wat Phraw Kaew
Tempat ini juga dikenal dengan nama Temple of Emerald Buddha atau Kuil Buda Zamrud. Kuil istana ini terletak di outer court. Meski disebut kuil, namun di sini tidak ada tempat tinggal para biksu. Jadi, kuil ini hanya berupa tempat beribadah saja alias kapel.
Selain untuk beribadah, kuil ini juga digunakan untuk pelantikan para biksu. Kuil yang dibangun pada tahun 1782 ini memiliki arsitektur yang sangat menarik. Dinding luarnya dilapisi dengan lapisan logam berkilauan dan mosaik kaca.
Selain dekorasinya yang apik, bentuk bangunan ini juga unik dan tak ada duanya. Sedangkan dinding bagian dalamnya dihiasi dengan mural. Lukisan dinding ini menceritakan tentang kosmologi Buddha dan adegan pencerahan Buddha.
Kapel ini memiliki patung Buddha berwarna hijau zamrud. Di Thailand, patung Emerald Buddha ini dianggap yang paling penting dan paling sakral. Tak heran jika para pengunjung kuil ini diharuskan berpakaian sopan dan tidak boleh mengambil foto bagian dalam kuil.
Patung Buddha ini ada tiga macam. Tiap patung mengenakan kostum yang berbeda-beda. Setiap patung tersebut ditujukan untuk musim yang berbeda-beda pula, yaitu musim kemarau, hujan, dan dingin. Penggantian patung ini dilakukan setiap awal musim oleh raja sendiri.
Patung-patung Emerald Buddha terbuat dari batu berwarna hijau. Katanya, mereka dibuat pada sekitar abad ke-15. Kostum patung-patung terbuat dari emas serta konon katanya dibuat oleh Rama I sendiri. Patung ini berukuran tinggi 66 cm dan lebar dasarnya adalah 48 cm.
- Prasat Phra Dhepbiorn atau Royal Pantheon
Lokasi Prasat Phra Dhepbiorn tak jauh dari Temple of Emerald Buddha. Gedung ini dibangun oleh Raja Rama IV pada area yang ditinggikan. Pada masa pemerintahan Rama V, gedung ini mengalami kebakaran. Dan baru pada masa pemerintahan Rama VI, Royal Pantheon ini dipugar.
Di dalam gedung ini terdapat patung-patung seukuran manusia dari raja-raja Dinasti Chakri. Totalnya ada delapan patung. Namun, gedung ini hanya terbuka untuk umum sehari dalam satu tahun, yaitu pada tanggal 6 April. Jadi, di sini Kalian hanya dapat mengagumi eksteriornya saja.
- Phra Siratana Chedi atau Golden Stupa
Phra Siratana Chedi ini terlihat sederhana namun mewah. Bentuk Stupa Emas ini memiliki sedikit kemiripan dengan stupa Borobudur. Kemiripan ini ada pada bentuk bel bagian bawah. Sedangkan bagian atasnya memiliki bentuk kerucut.
Golden Stupa dibangun pada masa pemerintahan Raja Rama IV. Pembangunannya ditujukan untuk menyimpan atau mengabadikan barang peninggalan dan benda keramat milik Buddha. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa abu dari jasad Buddha disimpan di sini.
Pada awalnya, dinding luar stupa ini berupa dinding berwarna putih. Namun, pada masa pemerintahan Raja Rama V, dinding tersebut dilapisi dengan ubin mosaik keemasan. Di dekat stupa keemasan ini terdapat delapan pagoda dengan warna yang berbeda-beda.
- Mini Angkor Wat
Di Royal Grand Palace ini terdapat mini Angkor Wat seperti yang ada di Kamboja. Meskipun hanya sebuah tiruan, namun replika ini terlihat sangat mirip dengan aslinya. Miniatur candi Kamboja ini dibangun oleh Raja Rama IV di dekat Wat Phraw Kaew.
Raja membuat miniatur ini karena ia ingin rakyatnya bisa melihat keindahan Angkor Wat. Sebenarnya, raja ingin membuatnya dengan ukuran yang sama dengan aslinya. Namun, pembangunan ini membutuhkan banyak biaya. Sehingga, ia hanya membuat versi miniaturnya.
- Chakri Maha Prasat Hall
Gedung ini terletak di area middle court dan merupakan sebuah aula kedudukan dinasti Chakri. Aula ini memiliki desain arsitektur yang cukup unik. Bagian tiga lantai dari gedung ini memiliki didesain dengan gaya Eropa. Sedangkan atapnya bergaya arsitektur Thailand.
Penerapan arsitektur Thailand pada atap gedung ini melambangkan bahwa Negeri Gajah Putih ini lebih berkuasa dari pada Eropa yang dilambangkan pada arsitektur gaya Eropa di bawahnya. Aula ini sendiri mulai dibangun pada 1876 dan selesai pada tahun 1882 pada masa Rama V.
Saat ini, sebagian dalam gedung ini sebagian digunakan untuk memamerkan berbagai macam senjata kuno. Pengunjung dapat melihatnya secara dekat dan leluasa pada hari Senin hingga Jumat. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, gedung ini tertutup untuk publik.
- Museum Tekstil Ratu Sirkit
Di Royal Grand Palace ini terdapat beberapa museum. Salah satunya adalah Museum Tekstil Ratu Sirikit. Di sini, para pengunjung dapat melihat koleksi kain tradisional Thailand. Beberapa koleksi tersebut mirip dengan batik. Dan bahkan, di sini juga ada beberapa batik Jawa.
- Phra Mondop
Gedung ini merupakan sebuah perpustakaan agama Buddha. Di dalamnya terdapat kabinet-kabinet untuk menyimpan naskah-naskah agama Buddha yang ditulis pada pelepah daun. Sedangkan bagian luarnya nampak sangat mewah.
Exteriornya ini memiliki pilar-pilar tinggi. Selain itu, pilar dan dinding ini dilapisi dengan dekorasi berwarna keemasan dan hijau. Bagian luar gedung ini juga dihiasi dengan patung-patung kecil dan dua patung penjaga yang cukup besar. Semua patung ini berwarna keemasan.
Gedung ini tidak terbuka untuk publik mengingat kerapuhan naskah-naskah yang ada di dalamnya. Meski demikian, pengunjung dapat mengagumi eksterior yang dibangun oleh Raja Rama I ini dan berfoto di dekatnya.
Selain gedung-gedung di atas, masih banyak lagi bangunan kerajaan yang memperlihatkan arsitektur megah dan memukau. Kebanyakan mereka memang tidak terbuka untuk umum. Meski demikian, Kalian tetap dapat mengagumi eksteriornya dan mengabadikannya dalam foto.
Di antara gedung-gedung mewah tersebut, terdapat taman-taman yang juga menarik. Sehingga, kilauan keemasan dari exterior gedung tidak nampak terlalu menyilaukan. Selain itu, taman ini juga membuat anak-anak cukup betah berada di sini ketika orangtua mereka sibuk mengagumi area sekitarnya.
Jam Buka dan Harga Tiket Royal Grand Palace
Royal Grand Palace Bangkok buka setiap hari dari dari pukul 08.30 hingga 16.30. Namun, penjualan tiket terakhir ditutup pada pukul 15.30. Hampir setiap hari, istana ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing, lokal, dan bahkan kelompok anak-anak sekolah yang melakukan studi tour.
Untuk menghindari keramaian ini, sebaiknya Kalian mengunjungi Royal Grand Palace tepat saat objek wisata ini baru dibuka. Dengan mengunjunginya lebih pagi, Kalian tidak hanya terhindar dari keramaian namun juga tidak akan kepanasan karena matahari belum terlalu tinggi.
Untuk memasuki tempat wisata ini, warga lokal tidak di pungut biaya sama sekali. Namun, wisatawan asing dikenai biaya tiket masuk yang cukup mahal yaitu 500 baht. Jika dirupiahkan, Nilai ini berkisar atara 200.000 higga 250 ribu rupiah.
Terkadang, istana ini ditutup untuk acara kenegaraan. Meski hal ini jarang terjadi, ada baiknya Kalian mengeceknya terlebih dahulu sebelum kemari. Untuk mengeceknya, Kalian dapat bertanya pada dinas pariwisata Thailand via telepon atau manajer hotel kalian.
Lokasi dan Cara Mengaksesnya
Royal Grand palace terletak di jalan Na Phra Lan Road, Maha Ratchawang, Krung Thep Maha Nakhon. Istana ini dapat diakses melalui jalur darat maupun jalur perairan. Apabila Kalian menginap di sekitar Khao San Road, istana ini dapat diakses dengan sangat mudah yaitu dengan cara berjalan kaki.
Namun, jika Kalian menginap di area lain, Kalian dapat naik taxi. Cara ini sangat mudah dilakukan. Namun, moda transportasi ini cukup mahal. selain itu, jalanan Bangkok sering mengalami kemacetan. Oleh karenanya, waktu tempuh pun bertambah lama dan tarif dapat membengkak.
Cara lainnya adalah dengan naik BTS skytrain dan dilanjutkan naik ferry. Dari segi harga dan waktu, cara ini jauh lebih murah dan cepat daripada taxi. Namun, beberapa wisatawan mungkin merasa khawatir jika mengambil jalur BTS dan ferry yang salah serta terlewat dari pemberhentian yang seharusnya.
Namun, Kalian tidak perlu khawatir berlebihan. Untuk ke Royal Grand Palace, Kalian harus naik BTS tujuan stasiun Saphan Taksin. Setelah turun, ikuti papan penunjuk jalan untuk menuju dermaga yang jaraknya tak jauh dari situ. Kemudian, pilihlah perahu nomor 9 dan turun di dermaga Tha Chang (gajah).
Tips Mengunjungi Royal Grand Palace
Menjelajahi Royal Grand Palace dapat menjadi sedikit melelahkan. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, contohnya luas kompleks istana yang cukup besar dan cuaca yang panas. Agar kunjungan kalian ke tempat ini berjalan menyenangkan, berikut ini tips yang harus diikuti.
- Bawa minum dan handuk kecil
Cuaca kota Bangkok yang panas ditambah keramaian pengunjung dapat menyebabkan tubuh kepanasan dan banyak berkeringat. Oleh sebab itu, untuk menghindari dehidrasi sebaiknya kalian membawa air mineral selama menjelajahi kompleks ini.
Selain itu, Kalian sebaiknya juga membawa handuk untuk menghalau keringat. Sehingga, Kalian akan merasa lebih nyaman saat berjalan-jalan di tempat ini.
- Pakai topi, kacamata, dan pakaian serta alas kaki yang nyaman
Saat berada di istana ini, sebaiknya Kalian mengenakan topi dan kacamata. Dengan demikian, panas matahari tidak akan terlalui mengganggu aktivitas kalian. Mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman juga sangat diperlukan.
Kedua hal tersebut akan membuat Kalian tidak cepat lelah saat menjelajahi istana ini. Jika kebetulan sedang merasa kurang fit, ada baiknya untuk tidak melihat semua bangunan yang terbuka untuk umum. Melihat kuil istana dan beberapa bangunan di sekitarnya sudah cukup.
- Bawa atau pakai kaus kaki
Untuk memasuki kapel Emerald Buddha, Kalian diwajibkan untuk mengenakan kaus kaki. Oleh karenanya, sebaiknya Kalian membawanya dari rumah. Jika sampai lupa, Kalian akan terpaksa diwajibkan membelinya di toko terdekat.
- Pertimbangkan untuk menyewa guide
Royal Grand Palace yang luas dan memiliki banyak bangunan dapat membuat Kalian tersesat jika tidak hati-hati. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk menyewa guide. Guide juga akan membantu Kalian untuk lebih memahami sejarah dan fungsi tiap bangunan di istana ini.
Tarif untuk menyewa guide adalah sekitar 200 baht. Tarif ini tentu tergantung bagaimana Kalian menawarnya. Untuk memperoleh guide yang profesional dan berpengalaman di Royal Grand Palace ini, sebaiknya Kalian menyewa guide yang ada di dalam kompleks, bukan yang menawarkan diri di luar kompleks.
Istana ini adalah salah satu tempat paling penting di Bangkok. Royal Grand Palace bisa diartikan sebagai cikal bakal kerajaan Thailand. Jadi tak heran jika nilai historis istana ini sangat tinggi dan banyak orang mengunjunginya.
Jangan lewatkan mengunjungi tempat wisata di Thailand yang satu ini ya…
Leave a Reply