Mengenal sejarah Ibukota, tidak terlepas dari nama Pelabuhan Sunda Kelapa, karena karena dari dermaga inilah Ibukota Indonesia dapat dikenal dunia. Banyak sekali warga negara lain yang datang ke pelabuhan ini untuk keperluan dagangnya. Selain sebagai sebuah pelabuhan tempat pemberhentian para kapal, Pelabuhan Sunda Kelapa juga menarik sekali dijadikan tujuan wisata yang keren dan khas.
Bagi kalian yang tertarik untuk datang ke wisata Pelabuhan Sunda Kelapa ini, berikut beberapa informasi menarik yang penting untuk kalian ketahui tentang wisata Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta.
Pelabuhan Sunda Kelapa Zaman Dulu
Sekitar abad ke 12, banyak pedagang dari negeri Cina yang datang ke Indonesia untuk melakukan ekspedisi dengan membawa beberapa barang kerajinan seperti kain sutera dan juga keramik untuk ditukarkan dengan rempah-rempah.
Selain bangsa Cina, pedagang dari negeri India dan Arab juga datang ke Indonesia dengan membawa kulit, bahan kain, dan juga minyak wangi yang juga ingin ditukarkan dengan rempah-rempah Indonesia. Tentu saja kedatangan para pedagang ini melalui Pelabuhan Sunda Kelapa ini, karena itulah Indonesia dikenal oleh banyak negara.
Bahkan Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi sangat ramai dan menjadi pusat perdagangan internasional yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Hubungan perdagangan indonesia dengan Cina, India dan negeri Arab berjalan sangat harmonis hingga abad ke 16.
Masa keemasan Pelabuhan Sunda Kelapa terjadi pada tahun 1500-an dan pernah ditulis oleh salah seorang pelaut Portugis yang bernama Tome Pires yang kala itu melakukan ekspedisi perjalanan menuju ke daerah utara Jawa.
Tome Pires menuliskan sebuah artikel yang berisi tentang cerita Pelabuhan Sunda Kelapa dengan keramaian yang luar biasa dengan aktivitas jual belinya seperti jual beli bahan makanan seperti beras, emas, sayur-sayuran serta bahan rumah tangga lainnya.
Setelah itu, bangsa Portugis datang sekitar abad ke 16 kemudian ingin menjajah Pelabuhan Sunda Kelapa yang menyebabkan pelabuhan ini kemudian menjadi arena pertempuran laut. Keadaan yang tadinya baik-baik saja menjadi suram sejak kedatangan bangsa penjajah dari Portugis itu.
Namun, pasukan dari Portugis akhirnya berhasil dikalahkan oleh pasukan Fatahillah dan kemudian pasukan Portugis ini lari ke Pulau Sulawesi dan Cilacap. Bertepatan dengan kejadian ini, pada tanggal 22 Juni 1527, Pelabuhan Sunda Kelapa diresmikan sebagai dermaga internasional dan merubah nama kota Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta.
Pada tahun 1619, terjadi hal yang menghebohkan lagi yaitu Belanda yang berhasil merebut Pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan pribumi dan mendirikan sebuah kantor dagang VOC dan benteng-benteng di sekitar dermaga. Kota Jayakarta ini kemudian berganti nama kembali menjadi nama kota Batavia dan menjadikannya sebagai pusat perdagangan internasional.
Tetapi, memasuki abad ke 19, Pelabuhan Sunda Kelapa mengalami pendangkalan air laut sehingga Belanda meninggalkan dan mencari dermaga baru. Belanda kembali menemukan kawasan pantai yang tepat untuk dijadikan dermaga barunya yaitu Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan Sunda Kelapa Saat ini
Meski tidak seramai dan sepadat dulu, Pelabuhan Sunda Kelapa masih beroperasi dan dijadikan sebagai dermaga transportasi laut. Terlihat banyak sekali kapal Phinisi dan kapal kayu dengan ukuran yang besar bersandar di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa ini.
Kapal-kapal ini digunakan untuk mengangkut barang-barang rumah tangga seperti semen, beras, besi dan juga kendaraan bermotor yang akan dikirim ke luar pulau Jawa. Banyaknya kapal-kapal Phinisi yang berjajar dan berdesakan di Pelabuhan Sunda Kelapa menciptakan pemandangan yang indah dan unik.
Hal ini menarik perhatian para wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing untuk berkunjung ke pelabuhan tersebut. Bagi wisatawan asing, pemandangan kapal Phinisi adalah hal yang langka dan hanya bisa dilihat di Indonesia.
Lokasi di sekitar pelabuhan juga menawarkan spot foto keren yang sayang untuk dilewatkan. Bagi kalian yang ingin mengambil gambar dengan background berupa kapal-kapal asli buatan anak Nusantara, berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi cara yang tepat dan terbaik.
Banyak para fotografer yang datang kesini baik untuk pemotretan karena tuntutan pekerjaan maupun sebatas koleksi foto pribadi. Karena itulah Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki dua fungsi, selain sebagai dermaga yang memiliki sejarah juga sebagai tempat wisata keren yang menyuguhkan spot foto menarik dan indah.
Letak Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan Sunda Kelapa terletak di Jalan Maritim Raya No. 8 Jakarta Utara dan berada di muara Sungai Ciliwung. Sebelah barat muara sungai adalah Kampung Luar Batang dan Apartemen Pluit. Pelabuhan Sunda Kelapa ini berada di sebelah timur muara sungai. Di sebelah barat sungai terdapat tembok yang tinggi yang digunakan sebagai pembatas kawasan Pluit dan juga muara sungai.
Biasanya penduduk setempat melompati tembok ini untuk menuju kawasan pelabuhan atau sebaliknya. Bangunan tinggi Apartemen Pluit ini bisa kalian saksikan secara jelas dari kawasan pelabuhan sebagai pemandangan yang spektakuler dan menakjubkan.
Selain itu, kapal-kapal Phinisi yang saling berjajar dan berdesakan juga tidak kalah kerennya untuk kalian saksikan. Bentuk kapal Phinisi yang unik dengan moncong yang panjang serta lapisan cat berwarna-warni membuat pesonanya semakin indah dan menarik. Kapal-kapal Phinisi ini juga memiliki nama-nama yang khas dan unik untuk mewakili ikon dari kapal tersebut.
Dengan bentuk yang unik dan klasik ini akan menjadi spot foto yang berbeda dari biasanya dan hanya bisa kalian temukan di Pelabuhan Sunda Kelapa ini. Hal ini juga sebagai cerminan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah seorang pelaut.
Ketika kalian berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa, kalian dapat menyusuri Jalan Maritim Raya sampai ke ujung dermaga untuk mengamati pesona para kapal Phinisi ini dengan dekat sampai puas.
Selain itu, kalian juga bisa mencoba berlayar dengan menggunakan perahu sampan untuk menyusuri seluruh perairan pelabuhan. Banyak ojek sampan yang menawarkan jasanya kepada para pengunjung untuk mengelilingi pelabuhan sampai ke tengah lautan lepas agar bisa dengan puas menikmati wisata Pelabuhan Sunda Kelapa ini.
Tarif yang diberikan ojek sampan ini juga sangat terjangkau, yaitu sebesar 50 ribu rupiah saja kalian sudah bisa dengan puas menyusuri dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa yang indah dan unik. kalian bisa merasakan sensasi berlayar menggunakan ojek sampan ini yang tentunya menjadi kegiatan yang tidak bisa kalian temukan di tempat wisata lain manapun.
Jika ingin berkunjung ke wisata Pelabuhan Sunda Kelapa ini sebaiknya memilih waktu pagi hari atau sore hari karena cuaca di siang hari sangat panas melebihi cuaca kota Jakarta ini. Berkunjung di sore hari kalian dapat menyaksikan pesona matahari terbit yang indah dan menawan.
Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi wisata bersejarah ini? Tunggu apa lagi, rencanakan liburanmu untuk menikmati serunya sensasi berlayar menyusuri perairan Pelabuhan Sunda Kelapa dan juga mengambil spot foto keren dengan background kapal-kapal Phinisi yang unik dan menawan. Jadikan liburanmu seru dan berkesan di sini.
Leave a Reply