Pantai Tedis Kupang
Sunset di Pantai Tedis Kupang.
Kupang merupakan salah satu daerah wisata yang memiliki banyak spot-spot menarik. Kentalnya budaya NTT yang ada di kota ini memang telah terasa sejak saya menginjakkan kaki di kota yang indah ini. Menyimpan banyak tempat yang indah, Kupang menjadi destinasi wisata saya untuk melepas penat bekerja. Mengikuti saran seorang teman saya melangkahkan kaki menuju ke Pantai Tedis yang memiliki keindahan khas NTT dengan semilir angin yang membuai.
Jika kita menginjakkan kaki di pantai ini maka yang paling mencolok mata adalah pasir pantai yang putih dan membentang. Ramai pengunjung yang datang untuk menikmati semilirnya angin pantai serta sejuknya air laut yang bergulung.
Pantai Tedis memang merupakan salah satu pantai di Kupang yang terkenal karena memiliki panorama yang indah. Selain pemandangan khas pantai dengan pasir dan ombaknya, Pantai Tedis banyak menjadi ajang nongkrong bagi muda mudi. Pantai ini memang menjadi salah satu pantai yang menjadi tempat nongkrong paling asyik. Hal ini selanjutnya lantas membuat banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di area pantai ini.
Datang ke Pantai Tedis artinya sama pula dengan berwisata kuliner khas NTT. Beragam dagangan saya temukan di area pantai ini, mulai dari makanan ringan hingga hidangan berat khas Kupang yang menggoda selera. Harga yang ditawarkanpun masih termasuk rasional karena terbilang terjangkau untuk pelancong dadakan seperti saya. Hanya dengan beberapa puluh ribu saja perut saya sudah menjadi kenyang dengan menjajal berbagai penganan khas Kupang yang terbilang lezat dan menggoda.
Rp 5.000 untuk jagung bakar aneka rasa yang bisa saya pilih sesuka hati sudah meluncur masuk ke dalam perut. Menggerogoti jagung ditemani semilir angin dan suara deburan ombak memang menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan untuk saya. Melepas penat dan beban karena tinggal di kota penuh kemacetan. Manis gurih jagung serta mendengar percakapan akrab orang orang disekitar saya membuat saya menjadi merasakan bahwa keakraban masyarakat Kupang cukup terjaga dengan baik.
Selain kuliner jangung bakar, menikmati sunset di Pantai Tedis Kupang dapat juga ditemani oleh kuliner pisang khas Kupang yang dapat mengoyang lidah kita. Saya memesan satu porsi pisang bakar dengan toping keju yang terasa gurih manis. Tak cukup menikmati pantai dan suasana akrabnya hanya dengan jagung bakar maka akhirnya saya memilih sajian pisang bakar yang mudah pula saya jumpai di area pantai ini.
Duduk di depan gerobak pisang bakar, membuat saya mampu mencium harum manis dari pisang yang telah berada di pembakaran. Hanya menunggu beberapa saat saja maka sepiring pisang yang sudah saya tebus dengan harga sangat murah Rp 8.000 saja sudah ada di meja saya. Sajian yang hangat, manis, gurih dan lezat memang akan sangat pas dengan area pantai yang berangin dan dingin.
Banyak orang yang senasib dengan saya, duduk terpekur menikmati pisang di piring masing masing sambil memandangi pantai yang menghitam dan mendengar debur di kejauhan. Sesekali saya mendengar gelak tawa dari entah ujung sebelah mana yang kemudian di sambut gelak yang lain. Obrolan obrolan ringan juga meningkahi sepoi angin yang mulai membuat saya mengantuk. Meskipun begitu akan sangat disayangkan untuk beranjak dari Pantai Tedis secepat itu. Masih belum puas rasanya mendengar nyanyian ombak disertai dengan gemerisik dedaunan yang memang terdapat di sekitar pantai.
Beberapa pohon nyiur memang menghiasi pantai Tedis Kupang dan menghasilkan kombinasi yang snagat pas baik dari segi visual maupun audio. Visual akan memanjakan kita, hijaunya nyiur, putihnya pasir, emasnya senj, dan birunya laut. Semakin jatuh cinta akan keindahan Pantai Tedis, membuat saya betah berlama lama di pantai tersebut.
Beberapa teman mulai mengajak saya untuk beranjak, pindah mencari sajian lain. Mereka mengistilahkannya “petualangan lidah”, saya hanya tertawa, cukup ikut saja dan merasa sudah full hanya dengan sebuah jagung bakar serta beberapa potong pisang bakar yang menyisakan sensasi hangat, manis, gurih dan indah. Ya, liburan yang indah, komplit mata dan perut agaknya.
Leave a Reply