Makanan Khas Minahasa.
Cerita saya kali ini akan membahas seputar Manado dan Minahasa. Untuk yang lupa, Manado ini adalah ibukota dari provinsi Sulawesi Utara:) Daerah dengan begitu banyak pesona. Hayo, mau kemana kalau dapet kesempatan ke Manado? Kalau saya pasti pengen banget diving di Taman Laut Nasional Bunaken, menjelajah Pulau Siladen, sekedar jalan-jalan di Pantai Malalayan, main air di Air Terjun Kima Atas, mengunjungi Bukit Kasih, keliling Danau Tondano, hiking ke Gunung Tumpa, pepotoan di Taman Margasatwa Tandurusa, nengokin Taman Laut Tumbak, liat-liat Waruga Sawangan, jalan-jalan muter-muterin Kota Bunga Tomohon, dan yang paling ngehits ke Pasar Ekstrim Tomohon. Banyak kan? Belum semua loh ini, hohohooo….
Nah sekarang pertanyaannya kalau Minahasa dimananya Manado ya? Jauh ga sih dari Manado? Yuk cusss kita buka peta dulu ya…
Peta Minahasa Manado Sulawesi Utara – Pic from Minahasa.net
Voila, ternyata jika kita lihat di peta, Minahasa memang sangat dekat dengan Manado. Ada empat kabupaten Minahasa yang mengelilingi kota Manado. Minahasa utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan tentu saja Kabupaten Minahasa. Minahasa dulunya dikenal dengan nama Tanah Malesung. Posisi Minahasa ini ada di bagian timur laut pulau Sulawesi.
Sejak zaman dahulu Minahasa dikenal karena tanahnya yang sangat subur. Untuk tanaman, kelapa dan cengkeh lah yang mendominasi. Untuk hewannya sebut saja burung maleo, kuskus, babi rusa, anoa, tangkasi, dan masih banyak lagi.
Ada yang masih inget waktu zaman SD pelajaran IPS? Kalau seangkatan sama saya pasti tau deh dengan Tari Maengket. Nah tari ini aslinya dari Minahasa. Tarian ini biasanya dilakukan bersama-sama antara pria dan wanita. Lebih sering ditarikan secara masal pada acara-acara adat atau panen raya. Baju para penari yang berwarna putih sangat khas mencirikan jenis tarian ini. Suara tetabuhan dari gendang atau tambur menambah kekhasan tarian ini. Ah, semoga saja tarian ini akan terus dikenal hingga anak cucu kita kelak yaa…
Tari Maengket dari Minahasa Sulawesi Utara – Pic from BudayaIndonesia.net
Sayang kalau kita sudah sampai ke Manado tetapi tidak menjelajah ke Minahasa atau ke Tomohon. Letaknya yang dekat membuat makanan khas Minahasa pun mirip-mirip dengan makanan khas Manado. Sebenarnya, beraneka ragam jenis masakan khas Manado tanpa saya sadari sering saya konsumsi pada berbagai kesempatan. Bahan dasarnya yang serba ikan dan hasil laut, serta penambahan cabai yang kadang sangat maksimal, membuat masakan Manado ini sangat cocok di lidah saya.
Saya belum pernah sampai di tanah Manado, padahal daftar perjalanan tempat-tempat yang ingin saya kunjungi di kota ini sudah panjang hahaha. Satu-satunya tanah Sulawesi yang pernah saya injak adalah Bandara Hasanudin di Makasar, karena memang saat saya melakukan perjalanan ke Tanah Papua harus transit di Makasar 🙂
Banyak teman saya berasal dari Manado, jadi pada berbagai kesempatan mereka memasak makanan khas Manado dan saya dengan senang hati ini membantu menghabiskannya. Semua masakan khas Manado menurut saya sangat full gizi. Karena kebanyakan ikan lagi ikan lagi dan ikan lagi hahaha. Ada yang ga suka makan ikan? Wuihhh masa sih ada #peace.
Indonesia ini nyaris 80% nya lautan, jadi seharusnya menurut pendapat saya semua rakyat Indonesia suka ikan, atau minimal seafood jenis lain lah kalau tidak suka ikan. Selain tahu tempe, sepertinya ikan ini wajib jadi makanan harian di menu kita.
Ikan Segar Hasil Laut Indonesia
Untuk para ibu-ibu, yuk sejak kecil anak-anak kita diperkenalkan dengan ikan dan hasil olahan laut, karena saya percaya kalau banyak anak mungkin tidak suka ini dan tidak suka itu, kemungkinan waktu kecil tidak diberikan pilihan makanan itu.
Ini sebenarnya pengalaman pribadi saya. Kalau saat ini saya tidak suka makan jeroan, itu karena waktu kecil saya tidak diperkenalkan dengan jeroan oleh ibu saya. Selain itu biasanya anak-anak akan cenderung mencontoh orang tuanya. Kalau ibunya suka makan sayur, biasanya anak-anaknya suka makan sayur, atau minimal doyan lah. Kalau ibunya suka makan ikan, minimal anak-anaknya akan doyan ikan. Ini murni pure pengalaman saya loh, boleh setuju boleh tidak 🙂
Kembali lagi ke masalah masakan Manado. Bagi saya pribadi, masakan khas Manado itu sebagian tidak ramah untuk anak-anak karena aslinya full cabai. Tapi kalau kita kreatif kita bisa kok membuat masakan Manado spesial yang tidak pedas untuk anak-anak kita. Ya kan?
Untuk tulisan kali ini saya akan tetap membahas masakan Manado. Sebagian gampang banget bikinnya, sebagian perlu niat agak besar karena bumbunya banyak dan berendeng. Baiklah mari kita mulai. Jangan lupa praktik yah habis baca. Hmm, sudahkan masuk dapur hari ini Mom? #lihatkacalangsungheningdanmenghilang
Makanan Khas Minahasa
Bubur Tinutuan alias Bubur Manado
Masakan pertama ini memang ga ada ikannya di bahan utamanya, tapi untuk lauknya kita bisa pakai ikan tongkol goreng, ikan bumbu pedas, atau bisa juga tambahannya sambal roa yang super pedas, atau bahkan cuma sekedar ikan asin goreng. Tetep enak, dijamin deh !
Masakan ini adalah masakan yang paling gampang dibuat, bahkan untuk mereka yang sangat asing di dapur seperti saya hahaha. Hanya tinggal cemplung-cemplung, geprek-geprek, icip-icip, DONE. Ga percaya? Catet ya….
Bahan-bahan untuk membuat Bubur Manado atau Tinutuan :
- Air
- Beras
- Labu kuning
- Ubi kuning
- Singkong
- Kangkung
- Bayam
- Jagung
- Garam
- Batang Serai, geprek
- Daun Kunyit, gunting-gunting
- Bawang putih, rajang halus dan geprek
- Daun Bawang, rajang halus
- Ikan asin, untuk pelengkap hidangan bubur
- Cabai untuk membuat sambal terasi
Cara Membuat Bubur Manado atau Tinutuan :
- Pertama-tama rebus air hingga mendidih.
- Setelah mendidih masukan beras. Jumlah beras dan airnya menyesuaikan selera. Airnya harus agak banyak dan berlebih karena selain beras ada banyak bahan lain yang kita tambahkan nantinya.
- Masukan labu kuning yang telah dipotong kotak-kotak beberapa saat setelah memasukkan beras. Labu kuning dimasukan pertama karena perlu waktu yang agak lama untuk melunakkan labu. Selain itu agar labu lembek secara alami dan memberikan nuansa warna kuning pada bubur.
- Perlahan-lahan beras akan berubah menjadi bubur. Adonan ini harus selalu diaduk ya, lebih baik lagi memasaknya dengan api kecil. Tapi kalau saya suka tidak sabar akhirnya nyala kompor saya besarkan hahaha.
- Geprek serai dan gunting daun kunyit kemudian masukan ke dalam adonan bubur. Terus diaduk hingga aroma wangi rempah tercium.
- Berikutnya di kompor sebelah kita tumis mentega dengan geprekan bawang putih dan potongan daun bawang. Setelah harum tuangkan tumisan ini ke adonan bubur di kompor sebelah.
- Setelah itu aduk kembali dan jika sudah mulai terlihat matang buburnya bisa kita masukkan singkong dan ubi kuning. Setelah itu jagung, kangkung, bayam dan terakhir kemangi.
- Aduk terus hingga matang. and DONE.
- Lengkapi bubur tinutuan dengan ikan asin goreng dan sambal terasi mentah atau matang.
- Yummy, tersaji sudah makanan olahan mudah dan padat gizi.
Bubur Manado atau Bubur Tinutuan, Makanan favorit keluarga, Mudah pembuatannya dan sangat padat gizi
Nah betul kan apa kata saya, gampang banget bikin Bubur Manado ini. Soal kandungan gizi pun sangat maksimal. Hidangan cepat dan padat gizi untuk anak-anak dan keluarga. Anak-anak mana sih yang tidak suka bubur. Pasti biasanya mereka suka. Tinggal tambahkan lauknya berupa ikan goreng atau ikan asap.
Cakalang Fufu
Serba Ikan Hasil Laut Indonesia
Cakalang fufu, lucu banget ya namanya. Jadi, Cakalang fufu ini adalah masakan ikan cakalang olahan. Olahannya bisa kemudian dibumbui, diasap dan dijepit menggunakan kerangka bambu. Cakalang fufu ini mengingatkan saya kepada ikan lele asap dari Pasar Kanor di Bojonegoro. Bau asapnya yang khas belum apa-apa pasti sudah membuat saya lapar. Bau cakalang fufu ini mirip-mirip seperti itu. Khas dan menggugah selera.
Ikan cakalang ini sering dibilang ikan tongkol. Padahal sih sebetulnya agak beda. Untuk membuatnya, ikan dibersihkan, dibuang sisiknya, kemudian ikan cakalang dibelah dua dan dijepit menggunakan kerangka bambu. Setelah itu baluri dengan garam dan baking soda. Kemudian ikan diasapi menggunakan api dan juga asap. Pengasapan ini bisa sampai 4 jam loh, karena hasil akhirnya harus empuk tapi tidak berair.
Cakalang fufu ini bisa langsung dimakan, hanya tinggal digoreng sebentar dilengkapi nasi dan sambal dabu-dabu selesai deh 3 piring 🙂
Sambal Dabu-dabu
Sambal Dabu-dabu Khas Minahasa Sulawesi Utara
Sambal dabu-dabu ini sambal yang mirip sambal matah dari Bali menurut saya. Hanya tinggal potong-potong semua bahan dan disiram minyak panas,lalu siap disajikan.
Bahan-bahannya juga seperti bahan membuat sambal pada umumnya. Cabai merah, cabai hijau, bawang merah, tomat, kemangi, jeruk nipis dan garam.
Potong-potong, campur-campur, selesai. Nah kurang gampang apa coba?
Sambal Roa
Sambal Roa Khas Minahasa – Pic from LangsungEnak.com
Sekarang saatnya Sambal Roa. Kemarin saat ingin membuat sambal roa ini teman saya mengingatkan, jangan lupa pakai ikan terbang ya bikin sambal roa. What? Ikan terbang? Mana ada sih ya di tanah Jawa. Inilah sebabnya biasanya harus minta kirim dari Sulawesi bahan dasarnya yang segar.
Kalau orang Manado biasanya bilang ikan roa ini Galafea. Keren ya namanya GALAFEA bo’:) Seperti film-film luar angkasa hahaha. Ikan ini katanya hidup di perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya saja, makanya cara paling pas dapetin ikan ini ya minta kirim deh dari Sulawesi. Kalau di Sulawesi biasanya ikan ini diasapkan dulu sebelum dijual di pasar tradisional.
Bahan untuk membuat sambal roa ini sudah pasti adalah ikan roa. Pertama haluskan dulu cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih. Kemudian sisihkan. Ambil ikan roa yang sudah disuwir-suwir kemudian langsung disangrai. Sisihkan. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan tadi menggunakan minyak sayur. Setelah harus masukkan suwiran ikan roa yang sudah disangrai. Tambahkan tomat, garam dan gula. SELESAI. Gampang banget juga kan bikinnya.
Ikan Woku Belanga
Ikan Woku Belanga Minahasa – Pic from IniTempatWisata.com
Selain Sop Ikan Serang, maka menu ikan favorit saya adalah menu Ikan Woku Belanga. Dari namanya saja sudah ear catching ya, sudah pasti rasanya juga sangat menawan.
Oh iya kenapa namanya Woku Belanga? Woku ini adalah sebutan untuk bumbu makanan dari Manado yang terbuat dari campuran berbagai macam bumbu. Di Minahasa, dikenal dua jenis woku, yaitu woku balanga (dimasak dengan belanga), dan woku daun (dimasak dalam daun). Woku Belanga memang ciri khas memasaknya dulu dilakukan dengan menggunakan Belanga.
Belanga itu adalah kuali besar yang terbuat dari tanah. Pada umumnya terbuat dari tanah liat, tapi katanya dulu ada juga yang terbuat dari besi. Belanga ini konon adalah peralatan masak yang umum digunakan sejak zaman dahulu oleh masyarakat Asia, bahkan konon kabar sejak zaman Neolitikum sudah digunakan. Untuk membuat menu woku belanga resepnya juga sama mudahnya asal persiapan bahan-bahannya sudah lengkap. Kita bisa menggunakan berbagai jenis ikan, tapi untuk gampangnya kali ini kita buat dengan menggunakan ikan tongkol saja karena mudah didapat di pasar.
List belanjaan kita saat ke pasar adalah : Ikan tongkol, tomat, daun kemangi, daun jeruk, daun kunyit, daun bawang, minyak goreng, kunyit, ketumbar, bawang merah, bawang putih, jahe, garam, jahe, kemiri, cabai merah keriting, cabai rawit, serai.
Cara membuatnya juga sama mudahnya dengan resep lain di atas, hanya untuk menu kali ini ada bumbu yang harus kita ulek. Bumbu ulek pertama adalah bumbu untuk membumbui ikan sebelum digoreng. Haluskan bahan-bahan kunyit, ketumbar, bawang putih, jahe, garam. Bumbu ulek kedua adalah untuk bumbu ikan yaitu bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, cabai merah keriting, cabai rawit.
Pertama kali yang harus dilakukan setelah ikan dibersihkan dan dipotong-potong adalah rendam dan balur-balur ikan tadi dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan dulu sekitar 15 menit. Setelah itu campurkan dengan bumbu ulek pertama tadi. Balur hingga rata selama 15 menit lagi. Setelah itu goreng ikan tapi jangan terlalu lama, karena penggorengan yang terlalu lama akan membuat ikan menjadi alot. Cukup goreng setengah matang saja. Kalau sudah tiriskan ikannya.
Lalu sekarang panaskan minyak di wajan dan kita tumis bumbu ulek kedua tadi, campurkan serai, daun jeruk, dan daun kunyit. Terus masak hingga wangi dengan api kecil. Kalau sudah masak masukkan air panas dan juga garam, aduk lagi hingga mendidih.
Setelah itu masukkan ikan goreng tadi, masukan juga irisan daun bawang dan tomat. Yang paling terakhir masukan daun kemangi supaya harumnya semakin berkibar. Daun kemanginya jangan dimasak terlalu lama karena cepat layu. nah, jadi deh Ikan Woku Panci (karena saya tidak menggunakan belanga hahaha).
Menu Ekstrim Minahasa
Menu ekstrim ini lebih baik tidak saya beri foto karena memang bahan dasarnya adalah bahan dasar dari hewan yang tidak lazim dikonsumsi masyarakat kebanyakan hehehe. Tapi kalau saya berkesempatan ke Minahasa, ada satu pasar khas di Tomohon yang saya ingin datangi karena merupakan pasar yang khusus menjual bahan dasar masakan ekstrim. Kita bahas kapan-kapan ya;)
makanan khas manado kucing
makanan khas manado halal
kuliner khas manado
resep makanan minahasa
tikus hutan manado
tikus hutan ekor putih
daging kucing di manado
jenis tikus hutan
Leave a Reply