Melihat Langsung Blue Mosque, Simbol Kejayaan Masa Lalu Turki.
Berkunjung ke Turki tak lengkap rasanya kalau tak menyempatkan diri melihat langsung Blue Mosque, yang menjadi salah satu bukti kejayaan masa lalu negara kebab ini.
Sejarahnya, keindahannya mampu menyihir siapapun yang datang termasuk saya yang datang saat libur beberapa waktu lalu.
Masjid yang terletak di Istanbul ini memang punya karakter tersendiri jika dibandingkan dengan masjid lain yang tersebar di berbagai penjuru Turki.
Pantas saja kalau jadi ikon utama negara yang saat ini berpenduduk 78 juta jiwa tersebut.
Yuk kita ulas hingga tuntas biar kalian tidak penasaran lagi!
Sejarah Blue Mosque
Mengulik sejarah keberadaan masjid berwarna biru ini memang cukup panjang. Berawal dari keinginan Sultan Ahmed I untuk mengembalikan keperkasaan Kekaisaran Ottoman, dengan mendirikan masjid ini selama kurun waktu 15 tahun.
Kekaisaran Ottoman sempat terpuruk usai kalah dalam peperangan melawan Persia selama beberapa tahun di masa pendirian masjid tersebut. perjanjian damai yang dikenal dengan Zsivatorok antara Ottoman dan Persia menjadi pemicu semangat Sultan Ahmed I untuk segera merampungkan masjid itu.
Arsitek yang diberi kepercayaan untuk menjadi komando pembuatan masjid adalah Mehmed Aga, yang membuat sebuah arsitektur megah yang menggabungkan keindahan kubah masjid dengan arsitektur Turki yang khas.
Namun menurut cerita, sempat ada kesalahpahaman informasi antara sang arsitek dengan Sultan Ahmed I. Dimana sang sultan ingin masjid dengan kubah yang terbuat dari emas, namun karena salah mendengar instruksi Mehmed Aga malah membuat masjid dengan enam menara.
Untung hasil karyanya mampu membuat Sultan Ahmed I terpesona, sehingga ketakutannya untuk dipenggal hilang sudah, apalagi setelah tahu bahwa masjid tersebut menjadi salah satu yang terindah di Turki kala itu dan hingga saat ini.
Walaupun sudah berusia ratusan tahun, namun Blue Mosque masih digunakan sebagai tempat ibadah sampai saat ini. Bahkan tak pernah sepi pengunjung baik dari warga lokal maupun wisatawan yang datang untuk melihat keindahan masjid saingan bangunan Hagia Sophia yang kini sudah jadi museum.
Lokasi dan Akses
Secara posisi, Blue Mosque terletak dekat Istana Topkapi yang menjadi tempat bermukimnya Sultan Utsmaniyah dulu, dari masjid tersebut juga bisa melihat pantai Bosporus yang indah. Masjid biru terletak di Atmeydani Sc Nomor t, 44122 Fatih Istanbul dengan beberapa akses yang bisa ditempuh diantaranya?
- Dari Pusat Kota Istanbul
Dari pusat kota Istanbul jaraknya hanya sekitar empat menit saja melalui Divan Yolu Cd, bisa juga melalui Klodfarer Cd. Kalian bisa jalan kaki saja dari pusat kota sambil menikmati keindahan kota Istanbul dengan berbagai bangunan khas tempo dulunya.
- Bagi teman-teman yang ingin langsung menuju masjid biru dari Bandara Sabiha Gokcen International yang letaknya di Sanayi 34906 Pendik Istanbul, butuh perjalanan sekitar 48 menit hingga satu jam. Bisa melewaui O-4, kawasan D100 atau Istanbul Cevre Yolu.
- Dari Ankara
Ankara berjarak sekitar lima jam dari Istanbul, jadi kalau kalian ingin berkunjung ke Masjid Biru dari sana bisa menggunakan bis umum dengan fasilitas lengkap. Rutenya bisa melalui Anadolu Otoyolu atau rute O-4, dengan maksimal jarak tempuh 536 km.
- Dari Izmir
Untuk kalian yang berada di Kota Izmir bisa mengunjungi masjid yang sejak dulu disebut sebagai saingan Hagia Sophia ini, melalui rute O-5 dengan jarak tempuh sekitar 4,5 jam perjalanan melalui pesisir pantai.
- Daerah Lain di Turki
Sebagai salah satu destinasi wisata utama Turki, Masjid Biru ini biasanya masuk dalam daftar tour wisata islami yang digelar berbagai travel umroh dan haji di Indonesia dan berbagai negara. Jarak terjauh yang harus ditempuh adalah sekitar delapan jam perjalanan darat atau laut.
Eksterior Penuh Filosofi Blue Mosque
Kekaguman saya pasti akan kalian rasakan juga ketika melihat sendiri bagaimana indahnya arsitektur bangunan Blue Mosque. Mulai dari bagian luar masjid yang sangat unik, hingga interior dengan pilihan material terbaik saat pembangunan yang dipertahankan hingga saat ini.
- Eksterior
Bentuk bangunan masjid ini hampir sama dengan masjid di Turki pada umumnya yaitu kubus yang dilengkapi dengan enam buah menara besar dengan desain bertumpuk di sisi kiri dan kanan.
Sedangkan kubahnya terletak di empat arah berbeda, yang diameternya mencapai 23,5 meter dan tinggi hingga 43 meter, cukup tinggi untuk ukuran sebuah masjid, namun siitulah salah satu letak kemegahan dari masjid biru ini.
Material kubah yang berbentuk runcing stalaktit atau dikenal dengan istilah muqarnas menjadi komponen yang memberi kesan akustik yang kental. Setiap kubah besarnya memiliki jumlah jendela hingga 14 buah dan 28 lainnya terletak pada bagian tengah bangunan kubah atas.
Kalau dilihat secara kasat mata eksteriornya mengadopsi masjid Suleymaniye yang terkenal di Timur tengah. Apalagi pada bagian pintu diberi hiasan berupa rantai besi, yang dulunya berfungsi agar Sultan Ahmed I menundukkan kepala saat masuk Masjid mengendarai kuda.
Filosofi rantai besi tersebut adalah bagian dari rendah hati Sultan di hadapan sang pencipta, sehingga walaupun menaiki kuda ke dalam masjid tetap memberi hormat. Karena masjid adalah tempat yang suci dan beribadah kepada Allah.
Interior Memukau Blue Mosque
Ketika masuk ke dalm bangunan masjid, banyak hal yang akan membuat takjub karena ternyata interior bangunan dibuat dengan berbagai sejarah di baliknya. Mulai dari kaligrafi utama di tengah ruangan yang merupakan hadiah dari Seyyid Kasim Gubari.
Kemudian 20.000 keramik khas kota Iznik menempel di seluruh permukaan dinding, dengan berbagai motif unik. Ada motif bunga delima, geometris, daun, anggur hingga bunga mawar dan tulip. Pantulan cahaya akan membuat keramik terlihat berkilauan indah.
Jika kalian ingin melihat bagaimana desain asli Turki, tinggal melihat lantai bagian bawah yang dibuat oleh masyarakat di Kesultanan Ahmed I, yang mengabdi dengan penuh suka cita dan merasa bangga bisa ikut langsung dalam pembangunan masjid ini.
Material lain yang dijadikan bagian interior adalah 200 kaca hias yang memiliki fungsi untuk menyerap cahaya agar tidak maksimal masuk ke dalam masjid. Beberapa bagian jendela merupakan hadiah dari Ratu Venice untuk Sultan Ahmed, sedangkan lampu masjid sengaja dibuat menggunakan emas asli.
Yang tak kalah menakjubkan adalah mihrab Blue Mosque yang menggunakan desain unik dari perpaduan panel jenis incritive ganda dan stalaktit sehingga memberikan kesan megah yang tak terbantahkan.
Bagian lain yang juga memiliki sejarah adalah tempat istirahat yang pada bagian tenggara bangunan, dulunya menjadi kamar yang digunakan oleh grand vizier sebagai markas pada zaman penindasan tahun 1826. Dilengkapi dengan kamar kecil dan mihrabnya sendiri dan mimbar dihiasi ayat Al-quran.
Berapa Kali Blue Mosque Dipugar?
Pemugaram dari masjid ini sudah beberapa kali dilakukan, diantaranya setelah kebakaran hebat yang melanda masjid ratusan tahun lalu, dimana beberapa bagian jendela dan dinding harus diperbaiki. Tapi saat ini pemugaran tidak terlalu signifikan karena masih banyak bentuk asli yang dipertahankan.
- Pemugaran Tahun 1987
Pada tahun 1987 beberapa bagian masjid direnovasi, namun pada umumnya hanya untuk meremajakan dan memperkuat bangunan. Seperti bagian lantai dan dinding, serta pembersihan bagian kubah yang dilakukan secara berkala saat itu.
- Pemugaran Tahun 2017
Pemugaran tahun 2017 merupakan yang paling signifikan dilakukan karena banyak penggantian yang dilakukan. Diantaranya adalah pergantian penutup luar dari kubah Blue Mosque karena terdapat bagian yang sudah tidak layak.
Kemudian dilakukan peremajaan pada lapisan marmer, pilar dan freestone bangunan sehingga bisa menjadi semakin kokoh. Tak hanya itu toilet, drainase dan halaman juga direnovasi usai pemeriksaan X-ray yang menyebutkan masalah pada bagian debit air tanah bangunan.
Ubin juga menjadi salah satu bagian yang direnovasi, karena konon kabarnya banyak ubin yang dicuri oleh orang tak bertanggung jawab, sehingga memaksa pengelola untuk melakukan penggantian dengan ubin yang memiliki motif dan bahan sama dengan aslinya.
Fasilitas Yang Ada di Blue Mosque
Sebagai salah satu bangunan tertua di Istanbul, wajar jika masjid biru ini menjadi objek wisata religi yang paling sering dikunjungi wisatawan. Makanya wajar jika fasilitas pendukungnya dibuat sesempurna mungkin untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi siapapun yang ada disana.
- Tambahan Lokasi Ibadah
Pada waktu tertentu gedung utama sering tidak mampu menampung jemaah yang jumlahnya lebih dari kapasita 10.000 orang. Maka penggunaan pelataran tengah bangunan sebagai tambahan tempat ibadah adalah fasilitas yang sering digunakan.
- Penginapan
Banyak penginapan yang terletak di sekitar Blue Mosque, jadi bagi kalian yang ingin menguak semua tempat wisata Istanbul bisa memilih yang sesua. Baik dari segi anggaran dan jarak tempuk terdekat dari lokasi wisata yang ingin dikunjungi.
Beberapa yang menjadi incaran wisatawan adalah hotel Nobel , Ferman, Albatris Premier dan Obelisk. Harga penginapannya juga bervariasi sesuai dengan fasilitas yang diberikan, biasanya kisaran Rp.300.000 hingga jutaan.
Tapi ada juga penginapan murah satu kamar yang bisa dipilih, jika kalian hanya butuh istirahat semalam di kota Istanbul. Soal keamanan dan kenyamanan tak perlu khawatir, karena masyarakat sekitar sangat baik dan jarang yang melakukan hal-hal negatif.
- Rumah Sakit
Dahulunya di sekitar bangunan masjid terdapat rumah sakit yang memiliki fasilitas cukup lengkap. Sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pengobatan.
- Air Mancur
Fasilitas air mancur merupakan salah satu daya tarik yang dijadikan pengunjung sebagai spot fotografi. Karena air mancurnya sangat jernih dengan arsitektur yang sangat kental nuansa Turki di masa lalu, yang banyak menggunakan marmer dalam pembuatan bangunan.
- Tempat Istirahat
Taman kota di sekitar Blue Mosque juga menjadi salah satu fasilitas yang banyak dicari pengunjung. Apalagi kalau masjid dalam kondisi penuh, taman, tempat duduk dan beberapa lahan umum dijadikan tempat istirahat atau berlindung dari cahaya matahari atau hujan.
- Toilet
Kalian juga tak perlu khawatir kalau tiba-tiba kebelet ingin buang air, karena fasilitas toilet umum juga tersedia di sekitar masjid ini. Karena sebagai salah satu kota besar, Turki sangat memperhatikan kenyamanan pendatang yang ingin mengeksplorasi wisatanya.
- Sekolah
Pada zaman kesultanan dahulu di sekitar bangunan masjid juga dibangun sekolah berupa madrasah. Sehingga anak –anak sekitar tidak putus sekolah dan bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan hingga saat ini sejumlah sekolah juga masih eksis di kawasan itu.
Aktivitas Apa Saja Yang Bisa Dilakukan Di Blue Mosque
Beberapa aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat di kawasan masjid ini yang paling utama tentu beribadah, baik itu shalat wajib lima waktu maupun shalat sunnah. Selain itu juga menjadi tempat untuk membaca Alquran kapanpun kalian mau.
Masjid ini juga menjadi tempat melaksanakan shalat hari raya, karena mampu menampung jemaah hingga mencapai 10.000 orang. Biasanya yang shalat disana bukan saja masyarakat lokal namun juga pendatang yang sengaja ingin merasakan kekhusukan shalat Idul Fitri dan Idul Adha disana.
Aktivitas lainnya adalah melakukan kegiatan sosial kemanusiaan di halaman masjid, biasanya dilakukan oleh pemerintah setempat atau komunitas yang sudah mendapat izin. Misalnya pemberian bantuan kepada orang tidak mampu, yang melibatkan donatur dan penerima bantuan.
Selanjutnya adalah piknik atau berwisata religi di semua area bangunan, makanya masjid ini sangat difavoritkan wisatawan karena bisa dieksplorasi sejarah hingga keindahannya kapanpun diinginkan, selama mentaati aturan yang diberlakukan oleh pengelola masjid.
Jangan Sampai Lupa Aturan Masuk Blue Mosque Ini!
Kalau kalian ingin mengungkap sejarah dan melihat langsung kemegahan dari Blue Mosque ada beberapa aturan yang harus dipatuhi dan sudah dijalankan sejak lama. Apa saja aturannya?
- Pakaian Sopan
Hal pertama yang harus kalian pastikan adalah menggunakan pakaian sopan saat berkunjung ke masjid tersebut. Wanita harus menggunakan selendang atau kerudung, dengan pakaian yang menutup aurat. Sedangkan pria juga menggunakan pakaian yang menutup aurat.
- Pintu Masuk dan Keluar Bagi Non Muslim
Percaya atau tidak ternyata yang mendatangi masjid ini bukan saja orang Islam dari berbagai penjuru dunia, orang non muslim juga banyak yang datang. Nah pengelola menerapkan aturan non muslin untuk masuk dan keluar melalui pintu utara yang mengarah ke Hippodrome.
- Prioritas Lokasi Piknik
Semua bagian masjid bisa dijadikan lokasi piknik dan melihat keindahan bangunan, namun khusus pada bagian dalam, shaf depan masjid tidak boleh diinjak ketika ada yang sedang melaksanakan shalat sunnah. Pengunjung hanya boleh melihat dari shaf bagian belakang.
- Pintu Masuk Saat Shalat Berjamaah
Ketika dilaksanakan shalat berjamaah, pengunjung Blue Mosque yang tidak ikut shalat harus masuk melalui pintu utara, karena pintu utama hanya boleh dipakai untuk siapa saja yang ingin shalat, baik itu orang asli Turki maupun pendatang.
Petinggi Dunia Yang Pernah Mampir ke Blue Mosque
Tahukah kalian bahwa masjid biru ternyata juga pernah dikunjungi oleh sejumlah tokoh penting dunia. Yang paling jadi sorotan adalah ketika dua petinggi umat Kristen, yaitu Paus Benedict XVI dan Paus Fransiskus yang menyempatkan menyapa masyarakat Turki di Masjid tersebut.
Paus Benedict XVI datang pada tanggal 30 November 2006 silam dalam kunjungannya ke Turki. Dia sempat melakukan meditasi hening sebelum masuk masjid didampingi Mufti Istanbul yaitu Mustafa Cagrici dan imam masjid biru yaitu Emrullah Hatipoglu.
Pada 2 November 2014 Paus Fransiskus juga mendatangi Blue Mosque sebagai wujud rasa saling menghargai. Dia juga sempat menyampaikan beberapa pesan di depan ribuan umat muslim yang emmadati masjid tersebut.
Sungguh sebuah pengalaman berharga bagi saya bisa mendaratkan kaki di dalam Blue Mosque yang mendunia itu. Apalagi bisa berbagi pengalaman dengan kalian semua, siapa tahu suatu hari nanti giliran kalian untuk mengeksplorasi sendiri keindahan luar biasa dari salah satu ikon kota Istanbul itu.
Leave a Reply